Pcipnuciamis.com - Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Khaerul Anam, mengecam
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait profil Joko
Widodo (Jokowi) yang muncul dalam soal Ujian Nasional (NU) SMA/MA 2014. Hal itu menurutnya mencemari kesucian institusi pendidikan.
"Ini ada kepentingan. Saya senang pada sosok Jokowi tapi institusi pendidikan jangan terkontaminasi politik praktis, harus steril dari politik praktis," kata Khaerul Anam di sekretariat IPNU, Jalan Kramat Raya Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/4).
Khaerul menilai Kemendikbud harus bersikap netral dalam Pemilu 2014 sebagai lembaga negara. Sekolah tidak boleh dijadikan instrumen politik.
"Ini juga menambah panas suhu politik kita. Yang diangkat namanya senang, yg tidak, ini jadi persoalan," terang dia.
Di samping itu, menurutnya soal mengenai salah satu kandidat calon wakil presiden berakibat fatal. Hal itu dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada lembaga negara.
"Pemilih pemula sekarang anak SMA yang ikut UN itu. Jumlahnya sekitar 21 juta, itu calon pemilih semua," pungkas dia.
Sumber : http://www.merdeka.com
"Ini ada kepentingan. Saya senang pada sosok Jokowi tapi institusi pendidikan jangan terkontaminasi politik praktis, harus steril dari politik praktis," kata Khaerul Anam di sekretariat IPNU, Jalan Kramat Raya Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/4).
Khaerul menilai Kemendikbud harus bersikap netral dalam Pemilu 2014 sebagai lembaga negara. Sekolah tidak boleh dijadikan instrumen politik.
"Ini juga menambah panas suhu politik kita. Yang diangkat namanya senang, yg tidak, ini jadi persoalan," terang dia.
Di samping itu, menurutnya soal mengenai salah satu kandidat calon wakil presiden berakibat fatal. Hal itu dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada lembaga negara.
"Pemilih pemula sekarang anak SMA yang ikut UN itu. Jumlahnya sekitar 21 juta, itu calon pemilih semua," pungkas dia.
Sumber : http://www.merdeka.com
Posting Komentar